Sang Penerang Sang Pembawa Nestapa
Karya : Cucu Sudiana
Terang di atas
bumi yang mewarnai dedaunan nampak seperti tangan halus bayi yang mengayun
perlahan
Entah kenapa
suram yang kutemukan di dalam kamarku menjebak aku dalam gelap tak bermata
Siklus global
warming yang terus kuingat sampai melekat kuat di genggamanku ingin terus aku
tiup
Lampu-lampu
putih yang cahayanya berbaur dengan sinar matahari seakan menyadarkanku
Berapa banyak
nyawa manusia kubuang, berapa banyak pula burung-burung terbakar lewat ujung
sayapnya??
Sungguh
menakutkan, aroma tragis terus-terusan memburu dan menjahit kedua telingaku
dengan jarum yang tumpul dan berkarat
Ini bukan
kesalahanku!!
Susunan tanah
merah yang terbakar lewat suhu ratusan derajat itu dan balutan semen yang terasa
halus dan tiba-tiba mengeras jika diterpa air menghalangi pandanganku
Tak mampulah
aku melihat sejuknya sang penerang naturalis
Tak mampu pula
kukecup tangisannya
Malangnya
aku..
Yang harus
mendekam di kamar nomor 3
Kamar tempat
tidur yang tiap hari aku gembok pintunya…
Inspired By :
Kamar kostan No.3
Comments
Post a Comment