TITIK
AIR
Kusaksikan
titik air yang berkejaran di dinding tembus pandang ini
Aku
pun ikut menerawang dengan saksian itu
Dan
titik itulah yang selalu membuatku merindu setitik kehangatan setiap kali ia
berdetak pertanda!
Dari
arah berlawanan terhantam belalakan energi pijar yang menguasai medan!
Tak
bisa kubayangkan derita sepucuk daun yang ada
di seberang sana
Mungkin
ia kedinginan, kesepian, atau malah mereka berhisteria mencari pertolongan
Pikirku
yang berhisteria hanyalah peri yang terbang meski tidak sempurna dengan hanya
punya satu sayap
Adakah
itu suatu ketimpangan yang membaur dan bercampur dengan air hujan yang
menyerang mereka?
Seketika
ketimpangan itu merupakan rintangan berbuah merayakan
Apa
yang mesti dibanggakan dari sebuah ketimpangan?
Bukankah
itu hasil dari proses ketidakseimbangan?
Ketimpangan
tak’kan berarti ketidakseimbangan, tapi bagian dari rintangan!
Lantas
apakah yangharus kita perbuat?
Ketika
kubaca makna dari semua itu membuat otakku berputar!
Hanya
sudut pandang kitalah yang membuat ketidaksempurnaan itu menjadi sempurna!
Benar
! Lantas perlukah kita member pertolongan padadaun yang kesepian itu?
Hanya
fokus pada titik-titik air itu yang selalu mengajakku untuk menari bersamanya
Perlukah
kulakukan permohonan pada hujan agar mereka tak membiarkan daun itu kedinginan?
Puisi gabungan bersama
Syifa Fitriani.
Comments
Post a Comment