Skip to main content

Ini Cinta Bukan yang Lainnya


“Ini tak seharusnya terjadi!!”
Aku melemparkan sebuah kertas lipatan yang terselip di dalam coklat yang aku terima dari seorang lelaki berkacamata. Lelaki yang selama kurang dari dua minggu rajin sekali memberikan aku coklat dengan suratnya yang terkesan terlalu berlebihan. Mungkin layak untuk dibilang bahwa situasi seperti ini mirip dengan cerita cinta yang bertepuk sebelah tangan. Entah kenapa aku tidak begitu tertarik dengan orang yang perhatian denganku kali ini, hanya saja aku terlalu risih dengan caranya memberikan perhatian kecil yang selalu blak-blakan bicara dengan santri mengenai perasaanya. Bukannya aku malah senang, tapi seharusnya ia lebih tahu akan keberadaanku disini, di lingkungan pesantren yang penuh dengan 1001 aturan. Aku tak mau jika harus mengalami kasus-kasus seperti temanku, yang banyak dipanggil orang tuanya karena ketahuan surat-suratan dari santri ke santri. Jika ini terjadi maka ini masalah bagiku, karena bukan hanya terjadi hubungan dengan santri, tapi dengan seorang ustad yang seharusnya mendidik muridnya ke arah yang lebih baik.
“Oke fine… Cukup sampai disini!!”
Aku mengambil sepucuk kertas putih yang kosong dari tumpukan di atas buku-bukuku. Seharusnya disaat seperti ini tak perlulah aku menghiraukan hal di luar prioritasku sekarang, ketika UN hanya tinggal menghitung hari lagi dan keberadaanku di pondok pesantren ini boleh dikatakan semakin hari semakin aku ingin keluar dari gerbang yang telah memisahkanku dengan dunia luar, tapi…. Ada sesuatu yang menahanku disini.
Mulailah kutulis apa yang sebenarnya aku rasakan terhadap orang yang bukan aku dambakan, dengan alasanku yang sederhana cukuplah aku bilang bahwa aku dengannya bukanlah satu harapan yang bias dengan mudah terwujud, ada orang yang bilang bahwa cinta itu bisa datang secara tiba-tiba, bagiku tidak. Cinta membutuhkan proses di dalamnya, yang terjadi setelah melewati berbagai rintangan yang menghinggapinya. Bagaimana mungkin aku bias mencintai orang dengan latar belakang seorang guru yang sebelum jatuh hati padaku, ia sempat jatuh hati dengan santri yang lain. Apakah ini masuk akal? Ataukah hanya sebuah lelucon yang dengan mudah tunjuk sana tunjuk sini untuk mencari pasangan hidup? Bagiku itu salah besar. Jika ada anggapan aku terlalu naif, tak masalah! Karena aku hidup atas kemauan diriku sendiri.
Goresan penaku masuk pada paragraph kedua, ada alas an khusus yang sebenarnya ingin aku bilang, namun sepertinya alasan kali ini cukup menyakitkannya dan aku memutuskan untuk tidak menuangkannya dalam surat yang pertama dan terakhir aku tulis untuk lelaki berkacamata itu.
***
“Pesannya sudah Ustadzah sampaikan..”
Perempuan bersahaja yang sedari tadi sibuk di depan computer kini beralih mendekatiku. Ruangan perpustakaan yang menjadi satu-satunya tempat favoritku ketika aku suntuk atau ketika aku ingin mendinginkan kepala dari banyaknya pikiran yang hinggap dengan mudah di kepalaku atau ketika saat ini, kedatanganku ke perpustakaan ingin berdiskusi mengenai latihan soal-soal UN yang sudah berulang-ulang kali aku pelajari. Panjang lebar Ustadzah yang merupakan wali asrama dan pustakawan di sekolah yang aku tempati ini bercerita. Ada duka yang dirasakan lelaki berkacamata itu, ada kekecewaan yang tak mampu tergambarkan. Ketika penolakan hadir di tengah-tengah hari yang berbunga-bunga, maka semuanya akan menjadi sebuah khayalan belaka yang ingin segera dilupakan, seperti mimpi yang hadir tadi malam tapi keesokan paginya tak mampu kita ingat, semu.
Aku mengembuskan napas lega, meskipun hari-hari kedepannya tak tahu akan seperti apa. Apakah lelaki berkacamata itu akan berubah 100% dari pola tingkah lakunya, atau akan sedikit canggung bila bertemu, whatever… Hanya tinggal beberapa hari lagi aku selesai ujian dan lulus hingga akhirnya aku harus pulang kembali ke Bandar Lampung, tempat kelahiranku dan tempat yang telah membesarkan aku.
Sesaat aku menatap cermin di dalam kamarku, kutatap diriku dalam usia 18, mataku yang cemerlang, alisku yang melengkung sempurna dan daguku yang agak tajam ketika tersenyum, ingin rasanya aku melepaskan rasa yang selama aku pendam. Egois memang… Tapi kenyataannya memang seperti itu…
Aku memikirkan lelaki lain disini, yang menurutku bias dikategorikan cinta. Mengapa??

Karena ini terjadi berdasarkan proses, dari awal aku bertemu empat bulan yang lalu ketika ia masuk ke kelas dan mengenalkan dirinya sampai saat-saat kemarin ketika ia terakhir kali menyampaikan materi pada malam bimbingan belajar Geografi. Dan yang aku sesalkan, sampai saat ini aku masih diam seribu bahasa karena aku tahu aku hanyalah seorang perempuan. Terlepas dari semua itu, aku yakin… ini cinta! Bukan yang lainnya! Yang suatu saat nanti mungkin ada kesempatan yang lebih baik jika Tuhan mengizinkan.

Comments

Popular posts from this blog

7 Unsur Budaya Desa Golat Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis

Karakteristik budaya (meliputi tujuh unsur kebudayaan) masyarakat di Dusun Golat Tonggoh, Desa Golat, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis. Dalam ilmu sosiologi, dimanapun kita berada, baik itu di lingkungan rumah maupun ketika kita melakukan kunjungan ke luar daerah, ke luar kota, bahkan sampai ke luar negeri, kita akan selalu menemukan tujuh unsur  ke budaya an   dalam masyarakat. Ketujuh hal ini, oleh Clyde Kluckhohn dalam bukunya yang berjudul Universal Catagories of Culture   (dalam Gazalba, 1989: 10), disebut sebagai   tujuh unsur kebudayaan   yang bersifat universal ( cultural universals ). Artinya, ketujuh unsur ini akan selalu kita temukan dalam setiap kebudayaan atau masyarakat di dunia. Unsur-unsur ini merupakan perwujudan   usaha   manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup dan memelihara eksistensi diri dan kelompoknya. Adapun yang menjadi karakteristik budaya di Dusun Golat Tonggoh adalah sebagai berikut : (1) Sistem religi dan upacara keagamaan. Kepercayaan m

Samakah Beban Kita??

Cucu Sudiana 2 Desember 2012 Suara malam kembali berdendang Di tumpukan batu-batu itu mereka bersembunyi Musim penghujan yang telah menyapa tanah selama berminggu-minggu masih setia mengalirkan keprihatinannya Naluri manusia yang berubah-ubah juga emosi yang meluap-luap tidak memberikan keuntungan yang berarti Apakah masih ada yang berkenan dengannya Seekor makhluk tanah yang populasinya mulai menurun akibat keegoisan manusia Ataukah memang suaranya tak senyaring dahulu? Tiada lagi memberi kehangatan bagi hamba Tuhan yang terlambat pulang Jenis makanan seperti apakah yang mereka telan setiap hari? Lalu cairan seperti apakah yang akan melanjutkan hidupnya? Pernahkah ia mengeluh? Tentang kemarau kemarin yang panjang.. Tentang penghujan yang memberikan banjir terhadap urat nadi Negara Kupikir mereka dapat terbang lepas ke angkasa Laksana kunang-kunang dan serangga lainnya Hidup tanpa beban dan hidup di dalam nadirnya Maka.. disaat bait hujan mulai

Album The Rasmus - Self Titled [2012]

Hi Guys!! Ada yang seneng ma The Rasmus gak??Nakh sekarang mereka udah bikin album baru loh! Dalam www.recordshopx.com situs telah menerbitkan tracklist dari album The Rasmus, dengan penutup dalam kualitas yang baik. Berikut tracklist tersebut: 1. Stranger 2. I’m a mess 3. It’s your night 4. Save me once again 5. Someone’s gonna light you up 6. End of the story 7. You don’t see me 8. Somewhere 9. Friends don’t do like that 10. Sky Album juga dapat dipesan di website cdon.com (di mana Anda juga dapat menemukan gambar yang lebih baik dari cover), sedangkan di halaman ini Anda dapat pre-order versi Jepang dari album yang akan mencakup satu atau lebih bonus trek, yang belum terungkap pada saat sekalipun. Dan inilah cover album terbaru The Rasmus! Dan buat yang mau ngedownload lagunya secara full album silahkan kunjungi alamat yang satu ini  http://www7.zippyshare.com/v/44983912/file.html Oke semoga bermanfaat guyz!!:)