Penulis : Cucu Sudiana Tgl Penulisan : 27 Juli 2010 Pukul sebelas malam mataku masih terjaga dari alam yang dipenuhi ruh-ruh yang membayangiku, menajamkan pandangannya dengan pandangan getir, tak ada sedikit pun lembutnya mimpi yang selalu memanjakanku. Sesak yang ada didalam dadaku belum saja hilang. Mata-mata mereka membengkak, hatinya tertawa-tawa dengan kemenangan yang telah mereka raih. Sebagian dari kebahagiaan hidupku telah mereka cabik. Bendera kemerdekaan mereka kibarkan di atas tanah yang penuh dengan genangan caci maki. Dingin yang datang karena suhu yang berubah dan hujan yang cukup memberi kesal bagi para arwah yang sedang melaksanakan hajatnya untuk menakut-nakuti kejujuran orang. Baju tebal yang kini kukenakan tak kunjung memberi kehangatan, hanya suhu mendekati 0°C yang melekat erat dikedua tangan lalu menjalar ke sekujur tubuh. Perkataan jujur yang keluar dari setiap manusia penjilat memang dibutuhkan, meskipun terkadan
SuKa nuLis aPa z yg Aku suKa...